Pengertian logika
Secara etimologi (bahasa) logika
berasal dari bahasa Yunani data kata logika, kata sifat dari logos yang berarti
kata atau pikiran yang benar, jadi kalau ditinjau dari segi bahasa semata ilmu
logika adalah pengetahuan tentang berkata benar. Oleh karena itu dalam bahasa
arab ilmu logika ini dinamakan ilmu mantiq yang berarti ilmu tentang bertutur
kata yang benar.
Sedangkan menurut terminologi
(istilah) ilmu logika adalah pengetahuan yang istematis sekaligus mempelajari
tentang aturan-aturan dan hukum-hukum berpikir yang dapat mengantarkan manusia
pada kebenaran berpikir.
Kegunaan Ilmu Logika
Ada enam kegunaan ilmu logika :
1. Membantu
setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.
2. Meningkatkan
kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
3. Menambah
kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
4. Memaksa
dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas
sistematis.
5. Meningkatkan
cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan,
serta kesesatan.
6. Mampu
melakukan analisis terhadap suatu kejadian.
ilmu logika tidak akan pernah tercapai oleh
seseorang kebenaran secara ilmiah tanpa melalui aturan-aturan atau hukum-hukum
yang telah tertera di dalam buku ilmu logika tersebut. Sebagaimana yang telah
dikemukakan oleh Aristoteles logika merupakan alat bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu pula, barang siapa telah mempelajari logika,
sesungguhnya ia telah menggengam master key untuk membuka semua pintu masuk ke
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Maka dari itu ilmu logika bisa dikatakan
sebagai ilmu pengetahuan yang pasti terbukti tersusun secara sistematis tentang
asas-asas agar yang menentukan pemikiran yang sehat dan benar serta lurus.
Seperti ilmu kimia misalnya menyelidiki hukum-hukum yang berlaku. Untuk susunan
atau reaksi-reaksi materi. Maka demikian ilmu logika, menyelidiki, merumuskan,
membuktikan dan menerapkan hukum yang harus dapat ditaati untuk dapat berpikir
dengan tepat dan teratur.
Macam-Macam Ilmu Logika
a) Logika
Makna Luas dan Logika Makna Sempit
Menurut John C.
Cooley, The Liang Gie membagi logika dalam arti yang luas dan dalam artian yang
sempit, Dalam arti sempit, istilah tersebut dipakai seperti dengan logika
deduktif atau logika formal, sedangkan dalam arti yang lebih luas, pemakaianya mencakup
kesimpulan dari berbagai bukti dan bagaimana sistem-sistem penjelasanya disusun
dalam ilmu alam serta meliputi pembahasan mengenai logika itu sendiri. Dalam
arti luas logika juga dapat dipakai untuk menyebut tiga cabang filsafat
sekaligus, seperti pernah dilakukan oleh Piper dan Ward berikut ini :
Asas paling umum mengenai pembentukan pengertian, inferensi,
dan tatanan (logika formal atau logika simbolis)
Sifat dasar dan syarat pengetahuan, terutama hubungan antara
budi dengan obyek yang diketahui, ukuran kebenaranya, dan kaidah-kaidah
pembuktian (epistemology)
Metode-metode untuk mendapatkan pengetahuan dalam
penyelidikan ilmiah (metodologi)
b) Logika
Deduktif dan Logika Induktif
Logika yang
besifat deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang
bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai
dari pangkal pikiran sehingga bersifat betul
menurut bentuknya. Dalam logika jenis ini, yaitu bentuk dari bekerjanya akal,
keruntutanya, serta kesesuaianya dengan langkah-langkah dan aturan yang berlaku
sehingga penalaran terjadi adalah tepat dan sah. Logika induktif merupakan
suatu ragam logika yang mempelajari asal penalaran yang betul dari sejumlah
sesuatu yang khusus sampai pada sesuatu
kesimpulan umumyang bersifat boleh jadi. Penalaran yang demikian ini
digolongkan sebagai induksi. Induksi adalah bentuk penalaran atau penyimpulan
yang berdasar pengamatan terhadap sejumlah kecil hal, atau anggota sesuatu
himpunan, untuk tiba pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku umum.untuk semua
hal, atau seluruh anggota himpunan, tetapi yang kesimpulan sesungguhnya hanya
bersifat boleh jadi aja.
c) Logika
Formal dan Logika Material
Logika Formal
mempelajari asas ,aturan atau hokum-hukum
berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan benar dan
mencapai kebenaran. Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta
menilai hasi-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang
sesungguhnya .
Logika material mempelajari sumber-sumber dari asalnya pengetahuan,alat-alat
pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu
pengetahuan itu.
Logika formal
dinamakan orang dengan logika minor, sedangkan logika material dinamakan logika
mayor. Apa yang sekarang disebut logika formal adalah ilmu yang mengandung
kumpulan kaidah-kaidah cara perpikir untuk mencapai kebenaran.
d) Logika
Murni dan Logika Terapan
Logika murni
merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum
pada semua segi dan bagian dari pernyataan
tanpa mempersoalkan arti khusus dalan suatu cabang ilmu dan istilah yang
dipakai dalam pernyataan yang dimaksud.
Logika terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap
cabang ilmu ,bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan
bahasa sehari-hari. Apabila sesuai ilmu mengenakan asas dan aturan logika bagi
istilah yang ungkapan yang mempunyai khusus dalam bidangnya sendiri, ilmu
tersebut sebenarnya telah mempergunakan sesuatu logika terapan dari ilmu yang bersangkutan,
seperti logika ilmu hayat bagi biologi dan logika sosiologi bagi sosiolog.
e) Logika
Filsafati dan Logika Matematik
Logika filsafati
dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang masih berhubungan
erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, misalnya logika kewajiban dengan
etika atau logika arti dengan metafisika.
Adapun logika
matematika merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar
dengan menggunakan metode matematika serta bentuk lambing yang khusus dan
cermat untuk menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam
bahasa
Sumber : Sunarji Dahri Tiam, langkah-Langkah Berfikir logis, CV. Bumi Jaya : Pamekasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar