![]() |
Gambar 1. Socialization |
Lingkungan sosial adalah sebuah interaksi hereditas dan
bentuk perkembangan manusia . Dan diri kita sendiri dengan sebuah sosial adalah
dimana dapat mengembangkan interaksi sang anak, bagi sang anak dapat bermain
dengan lingkungannya dan terjalin interaksi yang baik dengan seseorang.
Lingkungan sosial sendiri memiliki agen yaitu keluarga,
sekolah, sebuah group, sebuah agama dan Negara. Lingkungan sosial sendiri
memiliki pandangan yang luas yaitu berfungsi sebagai pembelajaran sang anak
dari prespektif analisis dari keluarga sebagai sebuah institusi sosial.
1.2 Sosialisasi dan Diri
Pendekatan sosiologi diri. Diri adalah identitas yang
berbeda-beda yang membedakan seseorang dari orang lain.
- Menurut Charles Horton Cooley: Looking-Glass Self
![]() |
Gambar 1.1 Charles Horton Cooley |
- Kita belajar siapa kita dengan berinteraksi dengan orang lain
- Pandangan kita tentang diri kita berasal dari kontemplasi kualitas pribadi dan tayangan kita tentang bagaimana orang lain memandang kita
- Diri adalah produk dari interaksi sosial kita dengan orang lain
- Menurut George Herbert Mead
![]() |
Gambar 1.2George Herbert Mead |
Terdapat tahapan-tahapan diri :
- Preparatory Stage : Anak-anak mengimitasi orang-orang sekitar mereka. Tahap ini merupakan tahap awal sosialisasi yang dilakukan oleh manusia.
- Play Stage : Anak-anak mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi melalui simbol dan pengambilan peran (role taking). Pada tahap ini anak mulai mengenal "significant other" yaitu orang-orang di sekitarnya yang di anggap penting bagi pertumbuhan dan pembentukan diri, misalnya ayah dan ibu yang sering berinteraksi dengannya.
- Game Stage : Anak-anak yang berusia sekitar 8 atau 9 mempertimbangkan beberapa tugas yang sebenarnya dan hubungan simultan. Pada tahap ini peniruan yang dilakukan mulai berkurang digantikan oleh peranan yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuan menempatkan dirinya pada posisi orang lain mulai meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara berkelompok.
- Generalized Others : Pada tahap ini manusia/seseorang disebut sebagai manusia dewasa. Dia bukan hanya dapat menempatkan dirinya pada posisi orang lain, tetapi juga dapat bertenggang rasa dengan masyarakat secara luas. Dalam tahap ini manusia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
- Menurut Erving Goffman : Presentation of The Self
![]() |
Gambar 1.3 Erving Goffman |
Impression Management adalah individu belajar untuk
mengarahkan presentasi diri untuk membuat penampilan yang berbeda/khas dan
memuaskan audiens/penonton tertentu. Face-work, perlu untuk mempertahankan
citra diri yang tepat untuk melanjutkan interaksi sosial.
- Menurut Sigmund Freud
Gambar 1.4 Sigmund Freud |
Diri adalah produk sosial, bagaimanapun naluri impulsif
(kata hati) alami pada konflik tetap dengan keterbatasan sosial. Kepribadian dipengaruhi oleh orang lain (khususnya oleh
salah satu orangtua)
- Menurut Jean Piaget
Gambar 1.5 Jean Piaget |
Piaget menekankan tahap proses manusia melalui perkembangan
diri.
Teori perkembangan kognitif diidentifikasikan dalam 4 tahap
proses perkembangan berpikir anak. Adapun teori perkembangan kognitif Piaget
adalah sebagai berikut :
a.
Intelegensi sensorimotor : terjadi pada anak usia 0-2 tahun.
b.
Representasi pra-operasional : terjadi antara usia 2-7 tahun.
c. Operasi
konkret : terjadi pada usia 7-11 tahun.
d. Operasi
formal : terjadi antara 11-15 tahun.
1.3 Agen Sosialisasi
- Keluarga : Peran keluarga dalam mensosialisasikan anak tidak bisa berlebihan, Pengaruh budaya, Dampak Ras dan Jenis kelamin, Peran gender yang merupakan harapan mengenai perilaku yang tepat, sikap, dan kegiatan yang dilakukan laki-laki dan perempuan
- Sekolah : Mengajarkan nilai-nilai kepada anak-anak dan kebiasaan masyarakat yang lebih luas. Secara tradisional mensosialisasikan anak-anak ke peran gender konvensional, rekan group membantu anak-anak tumbuh dewasa. Kelompok sebaya semakin menganggap orang lain yang signifikan
- Media Massa dan Teknologi : Teknologi mensosialisasikan keluarga ke multitasking sebagai norma sosial
- Tempat Kerja : Belajar untuk berperilaku tepat dalam pengaturan kerja adalah aspek fundamental dari sosialisasi manusia
- Agama dan Negara : Pemerintah dan agama terorganisasi memberikan dampak pada hidup dengan membentuk beberapa ritus peralihan
2. Social Interaction
![]() |
Gambar 2. Social Interaction |
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
menyangkut hubungan antar individu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin
ada kehidupan bersama.
Interaksi sosial dengan dunia nyata adalah bagaimana kita
merespon seseorang beradasarkan dari apa yang kita berikan atau sebuah aksi
kita. Dalam sebuah interaksi terdapat elemen yang dapat menjeaskan ineraksi
sosial itu sendiri.
Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat
bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati.
- Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang
- Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional
- Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati
- Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya)
- Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain
Jika proses interaksi sosial tidak terjadi secara maksimal
akan menyebabkan terjadinya kehidupan yang terasing. Faktor yang menyebabkan
kehidupan terasing misalnya sengaja dikucilkan dari lingkungannya, mengalami
cacat, pengaruh perbedaan ras dan perbedaan budaya.
2.1 Peraturan Sosial
Sebuah set ekspetasi untuk seseorang bagaimana menempatkan
status yang diberikan.
2.1.1 Peran Konflik
Terjadi ketika harapan tidak sesuai muncul dari timbul dua
atau lebih dari posisi sosial yang diselenggarakan oleh orang yang sama.
2.1.2 Peran Regangan
Kesulitan yang muncul ketika posisi sosial yang sama
membebankan dan bertentangan dengan tuntutan dan harapan.
2.1.3 Peran Keluar
Proses pelepasan dari peran yang berpusat oleh satu
identitas untuk membangun peran yang baru.
3. Social Mobility
Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau
kelompok dari satu kedudukan ke kedudukan lain.
![]() |
Gambar 3. Social Mobility |
3.1 Bentuk-bentuk mobilitas sosial
- Mobilitas sosial horizontal : perpindahan status pada lapisan yang sama atau sederajat.
Contoh : Pak Fajar, yang sebelumnya mengajar di SMK,
sekarang mengajar di SMA.
- Mobilitas sosial vertikal : perpindahan status pada lapisan yang berbeda atau tidak sederajat.
a. Vertikal naik
Contoh : Ketika masih remaja, para perwira tinggi TNI adalah
taruna Akademi Militer.
b. Vertikal turun
Contoh : Seorang pengusaha yang pada awalnya sukses kemudian
bangkrut.
c. Vertikal naik-turun
Contoh : Seorang anggota TNI yang sangat berprestasi
berhasil mencapai pangkat perwira tinggi di kesatuannya, namun ia harus pensiun
karena faktor usia.
3.2 Bentuk mobilitas sosial terkait dengan generasi
- Mobilitas intragenerasi : mobilitas yang terjadi dalam satu generasi.
a. satugenerasi dalam keluarga (kakak dan adik)
b. satu angkatan
Contoh :
Kakak dokter, adiknya guru. (Mobilitas intragenerasi
vertikal turun) => satu generasi dalam keluarga
Mantan pejuang menjadi pengusaha. (Mobilitas intragenerasi
vertikal naik) => satu angkatan
- Mobilitas antargenerasi/intergenerasi : mobilitas yang terjadi pada dua generasi atau lebih.
Contoh : Ayah dokter, anaknya dokter. (Mobilitas
antargenerasi horizontal)
- Mobilitas geografis : perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain.
Contoh : urbanisasi dan transmigrasi.
3.3 Faktor pendorong mobilitas sosial :
a. Perubahan kondisi sosial
b. Ekspansi teritorial (perluasan daerah)
c. Pembagian kerja
d. Situasi politik
3.4 Faktor penghambat mobilitas sosial :
a. Tingkat pendidikan yang rendah
b. Sudah puas dengan apa yang dimiliki
c. Diskriminasi kelas
d. Kemiskinan
e. Pengaruh sosialisasi yang kuat
Referensi :
Kun Maryati dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Niniek Sri Wahyuni dan Yusniati. 2007. Manusia dan Masyarakat, Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Ganeca Exact.
www.belajarpsikologi.com (di akses pada Senin, 13 April 2015)
Disarikan dari website BINUS, http://binusmaya.binus.ac.id/ pada 13 April 2015 pukul 19:19 WIB
Gambar 1. http://www.outlookafghanistan.net/assets/assets0811/Social_Control.jpg (di unduh 13 April 2015)
Gambar 1.1 http://images.flatworldknowledge.com/barkbrief_1.1/barkbrief_1.1-fig03_004.jpg (di unduh 20 April 2015)
Gambar 1.2 http://d2hej51cni6o0x.cloudfront.net/images/salem-history/0111207238-Mead.jpg (di unduh 21 April 2015)
Gambar 1.3 https://estehhangat.files.wordpress.com/2012/09/image0041.jpg (di unduh 20 April 2015)
Gambar 1.4 http://blogs-images.forbes.com/phildemuth/files/2014/09/Sigmund-Freud-2.jpg (di unduh 21 April 2015)
Gambar 1.5 http://venus.unive.it/philo/filosofia/immagini/piaget.jpg (di unduh 21 April 2015)
Gambar 2. http://images.flatworldknowledge.com/barkan/barkan-fig05_x010.jpg (di unduh 13 April 2015)
Gambar 3. http://blogs.e-rockford.com/applesauce/files/2014/02/16633530-abstract-word-cloud-for-social-mobility-with-related-tags-and-terms.jpg (di unduh 13 April 2015)
Menurut saya postingan ini materinya sudah bagus, mudah dipahami, dan sumbernya beragam. Alangkangkah lebih bagus jika ditambah gambar-gambar mengenai postingan anda kali ini.
BalasHapusSaya memberi nilai 85, Terima Kasih.
Rizkyana Ayuningtyas.
1801448114
hai masukan yang sangat berguna. Akan tetapi, gambar-gambar sudah saya masukan sebelumnya. terimakasih
BalasHapus