- Filsafat secara etimologi
Pengertian ‘filsafat’ secara
Etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu 'φιλοσοφια' (philosophia), kata
majemuk dari 'φιλοσ' (philos) artinya kekasih/sahabat, dan 'σοφια' (sophia)
artinya kebijaksanaan/kearifan/pengetahuan. Secara harfiah philosophia berarti
mencintai kebijaksanaan/sahabat pengetahuan.
- Metode Filsafat:
-
Kritis: memperhatikan, selektif, menilai/memutuskan berbagai data yang ada.
-
Analisis : penyelidikan, penjabaran dari hasil selektif data yang ada.
-
Sintesis : menyusun hasil analisis data sehingga mudah dipelajari.
-
Koheren : berhubungan; mencari sesuatu yang berhubungan dengan hasil data
sehingga mudah dipelajari.
-
Reflektif : mengingat kembali, dimaknai berbagai data yang didapat.
- Ciri-ciri Berpikir Filsafat:
-
Berpikir Radikal : berpikir mendalam untuk mencapai akar permasalahan dan
memperjelas realitas.
-
Mencari Asas : berupaya menemukan asas paling hakiki dari segala sesuatu.
-
Memburu Kebenaran : bisa dipersoalkan kembali demi meraih kebenaran yang lebih
pasti
-
Mencari kejelasan : demi meraih kejelasan intelektual (Geisler, Feinberg).
-
Berpikir Rasional : dengan ciri-ciri logis, sistematis dan kritis.
- Manfaat Belajar Filsafat:
-
Bagi Ilmu Pengetahuan: filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan (mater
scientarium) telah melahirkan, merawat dan mendewasakan ilmu pengetahuan.
-
Bagi Kehidupan Praktis: filsafat membantu manusia memahami apa arti, misalnya
nilai kehidupan dalam arsitektur.
2.
Jelaskan pengertian dari :
- Penjelasan filsafat Yunani
Saat
ini terjadi perubahan pola pikir dari mitos menjadi logos (pengetahuan). Yunani
kuno dianggap sebagai titik lahirnya filsafat. Tokoh-tokohnya ialah Socrates,
Plato, Aristoteles. Socrates merupakan guru yang menyelidiki manusia secara
keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah yang
keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal tersebut
banyak nilai yang dihasilkan. Plato merupakan murid Socrates, ia menyelesaikan
permasalahan lama yang tidak bisa diselesaikan Socrates. Plato mendirikan sebuah sekolah ‘Athena’
setelah kematian Socrates untuk menghargainya. Lalu ada Aristoteles yang
merupakan murid di sekolah tersebut yang mempelajari berbagai bidang ilmu
seperti etika, metafisika, dll.
- Penjelasan filsafat modern
Postmodernisme adalah gerakan abad
akhir ke-20 dalam seni, arsitektur, dan kritik itu adalah keberangkatan dari
modernisme. Postmodernisme termasuk interpretasi skeptis terhadap budaya,
sastra, seni, filsafat, sejarah, ekonomi, arsitektur, fiksi, dan kritik sastra.
Hal ini sering dikaitkan dengan dekonstruksi dan pasca-strukturalisme karena
penggunaannya sebagai istilah mendapatkan popularitas yang signifikan pada
waktu yang sama sebagai abad kedua puluh dalam pemikiran post-struktural.
Setidaknya kita melihat dalam bidang
kebudayaan yang diajukan Frederic Jameson, bahwa postmodernisme bukan kritik
satu bidang saja, namun semua bidang yang termasuk dalam budaya. Ciri
pemikiran di era postmodern ini adalah pluralitas berpikir dihargai, setiap
orang boleh berbicara dengan bebas sesuai pemikirannya. Postmodernisme menolak
arogansi dari setiap teori, sebab setiap teori punya tolak pikir masing-masing
dan hal itu berguna.
- Penjelasan filsafat post-modernisme
Berkembang
di tahun 70-an, merupakan faham kelanjutan modernism yang mempelajari sisi social
dan seni tanpa mengedepankan aroganitas. Faham ini merupakan kritik atas
realitas di masa filsafat modern. Tokoh-tokohnya ialah Federico de Onis, M.
Foucault dan Hans Robert.
- Penjelasan filsafat renaissance
Merupakan
jembatan abad pertengahan dan modern sekitar 1400-1600, di sini kebudayaan
klasik dihidupkan kembali.
Pembaharuannya terlihat dalam “antroposentrisme” manusialah yang
dianggap sebagai titik focus kenyataan. Renaissance berasal dari bahasa
Perancis yang berarti pemulihan atau menghidupkan kembali aspek kebudayaan
dengan memberi penekanan terhadap pemulihan budaya meliputi aspek ilmu
pengetahuan seperti ilmu, sastra dan seni klasik sebagai pusat peradaban dunia
pada saat itu. Tokoh-tokohnya ialah Galileo Galilei dan Leonardo de Vinci.
- Penjelasan filsafat aufklarung
Dikenal dengan “zaman pencerahan”
atau “zaman fajar budi”, (dalam bahasa inggris “Enlightenment” dan dalam bahasa
jerman “Aufklarung”). Aufklarung merupakan kelanjutan dari renaissance, kalau
renaissance dipandang sebagai peremajaan pikiran, maka aufklarung menjadi masa
pendewasaannya. Terjadi sekitar abad ke-18 filsafat Aufklarung memberi
kedudukan dan kepercayaan luar biasa kepada akal budi manusia.
Aufklarung adalah suatu gerakan
besar di Eropa pada abad ke-18 M yang memberi kedudukan dan kepercayaan luar
biasa kepada akal budi manusia. Tokoh-tokoh yang mempelopori periode ini
menanamkan kepada pengikutnya dan manusia pada waktu itu bahwa akal manusia
harus digunakan untuk menjawab masalah hidupnya. Masa ini dihiasi dengan aneka
temuan pengetahuan oleh para ahli, seperti Isaac Newton. Semboyan pencerahan
yang sangat terkenal adalah Sapere Aude! yang berarti “beranilah menggunakan
pemahaman Anda sendiri!”. Selain temuan pengetahuan, masa aufklarung juga
memberikan kontribusi besar terhadap perubahan sejarah dunia. Salah satu
peristiwa besar yang dipengaruhi oleh periode ini adalah Revolusi Prancis yang
ikut serta memengaruhi tatanan masyarakat dunia.
3.
Jelaskan pengertian dari :
- Penjelasan ilmu positivisme dan empirisme
-
Ilmu positivisme merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada
data-data alamiah atau hal sudah ada dan sudah terbukti keadaannya. Contoh:
hukum gravitasi, merupakan hal yang ada dan benar. Tokoh-tokohnya ialah Aguste
Comte.
-
Ilmu empirisme merupakan ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada pengalamam.
Contoh: api itu panas, kita tahu setelah kita menyentuhnya. Lalu kita belajar
untuk tidak sembarangan nyentuh api, artinya kita belajar dari pengalaman.
Terjadi di abad 19an. Tokoh-tokohnya ialah
J. Locke
- Penjelasan perbedaan deduktif dan induktif
- Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive
approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau
lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan.
Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan
dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Contoh: Semua
cincin mahal
Oleh karena itu, cincin ini mahal
-
Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada
pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.
Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari
khusus menjadi umum.
Analogi induktif adalah proses
penalaran untuk menarik tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan
kebenaran gejala khusus yang lain yang mempunyai sifat esensial yang sama.
Kesimpulan analogi induktif tidak bersifat universal tapi khusus.
Contoh:
Mangga
1: kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga
2: kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga
3: kuning, besar, matang, ternyata manis.
Mangga
4: kuning, besar, dan matang
Kesimpulannya
tentu manis juga.
- Perbedaan preposisi dan silogisme?
-
Preposisi ialah satu atau lebih pernyataan tentang suatu hal yang dapat dinilai
benar atau salahnya. Dibagi jadi premis tunggal dan jamak.
*Premis
tunggal: Bunga mawar itu cantik.
Premis jamak: Bunga mawar itu merah dan
cantik.
-
Silogisme ialah suatu simpulan dari dua atau lebih premis (preposisi) menjadi
sebuah simpulan yang baru. Contoh: Mahasiswa Binus itu pintar. Jane adalah
mahasiswa Binus. Maka simpulannya Jane itu pintar
4.
Jelaskan pengertian Fallacia dan berikan contohnya dalam falasi informal!
Falasi berasal dari fallacia atau
falaccy dalam bahasa Yunani dan Latin yang berarti ‘sesat pikir’. Falasi
didefinisikan secara akademis sebagai kerancuan pikir yang diakibatkan oleh
ketidakdisiplinan pelaku nalar dalam menyusun data dan konsep, secara sengaja
maupun tidak sengaja. Ia juga bisa diterjemahkan dalam bahasa sederhana dengan
‘ngawur’.
Falasi sangat efektif dan manjur
untuk melakukan sejumlah aksi amoral, seperti mengubah opini publik, memutar
balik fakta, pembodohan publik, provokasi sektarian, pembunuhan karakter,
memecah belah, menghindari jerat hukum, dan meraih kekuasaan dengan janji
palsu.
Ada beberapa hal yang mengakibatkan
kesalahan berfikir dan itu sering tidak disadari orang, baik orang yang
berfikir sendiri, maupun orang yang mengikuti buah pikiran itu. Ini pun dalam
logika dirumuskan dan diberi nama. Sebelum kamu memajukan hal-hal yang
betul-betul merupakan kesalahan berfikir, kami sebut dulu dua hal yang
sebetulnya bukan kesalahan, tetapi sering membingungkan dan disalahgunakan, untuk
membawa orang lain ke konklusi yang salah.
Contoh:
- Fallacy of Forced Hypothesis (Kekeliruan Karena Memaksakan Praduga)
Kekeliruan berfikir karena
menetapkan kebenaran suatu dugaan.
Contoh : Seorang pegawai datang ke
kantor dengan luka goresan di pipinya. Seseorang menyatakan bahwa istrinyalah
yang melukainya dalam suatu percekcokan karena diketahuinya selama ini orang
itu kurang harmonis hubungannya dengan istrinya, padahal sebenarnya karena
goresan besi pagar.
- Fallacy of Circular Argument (Kekeliruan Karena Menggunakan Argumen yang Berputar)
Kekeliruan berfikir karena menarik
konklusi dari satu premis kemudian konklusi tersebut dijadikan premis sedangkan
premis semula dijadikan konklusi pada argumen berikutnya.
Contoh : Ekonomi Negara X tidak baik
karena banyak pegawai yang korupsi. Mengapa banyak pegawai yang korupsi?
Jawabnya karena ekonomi Negara kurang baik.
- Fallacy of Appealing to Authority (Kekeliruan Karena Mendasarakan pada Otoritas)
Kekeliruan berfikir karena
mendasarkan diri pada kewibawaan atau kehormatan seseorang tetapi dipergunakan
untuk permasalahan di luar otoritas ahli tersebut.
Contoh : Bangunan ini sungguh kokoh,
sebab dokter Haris mengatakan demikian. (Dokter Haris adalah ahli kesehatan,
bukan insinyur bangunan).
- Fallacy of Appealing to Force (Kekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada Kekuasaan)
Kekeliruan berfikir karena
berargumen dengan kekuasaan yang dimiliki, seperti menolak pendapat/rgument
seseorang dengan menyatakan:
Contoh : Kau masih juga membantah
pendapatku. Kau baru satu tahun duduk dibangku perguruan tinggi, aku sudah lima
tahun.
- Fallacy of Abusing (Kekeliruan Karena Menyerang Pribadi)
Kekeliruan berfikir karena menolak
rgument yang dikemukakan seseorang dengan menyerang pribadinya.
Contoh : Jangan dengarkan gagasan
dia tentang konsep kemajuan desa ini. Waktu ia menjabat kepala desa di sini ia
menyelewengkan uang Bandes (Bantuan Desa).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar