Hallo readers! pada post kali ini saya akan membahas hal yang lebih menarik loh tentang apa sih knowledge, intelligence, affection, and freedom itu? hehe simak yukk! :)
![]() |
Gambar 1. Knowledge |
Tidak mudah mendefinikan
apa itu pengetahuan. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang bisa dilihat kasat mata
ataupun diraih oleh tangan manusia. Disini, terdapat 7 macam pengetahuan, yaitu:
- Pengetahuan indrawi lahir
pengetahuan yang didapat
manusia secara langsung, baik itu dilihat, didengar, dicium, dirasakan, maupun
diraba.
- Pengetahuan indrawi batin
Pengetahuan yang
didapatkan dengan ingatan dan khayalan.
- Pengetahuan Perspektif
Pengetahuan yang muncul
secara spontan dan didapatkan melalui gerakan, sikap, dan tindakan.
- Pengetahuan Refleksif
Pengetahuan yang
diungkapkan melalui ide, konsep, definisi, lambing, maupun karya seni.
- Pengetahuan Diskursif
Pengetahuan yang dilihat
dari sebab-akibat, akibat-sebab, prinsip-konsekuensi, konsekuensi-prinsip, dan
sebagainya.
- Pengetahuan Intuitif
Pengetahuan yang memahami
secara langsung benda atau situasu dalam salah satu aspeknya, keseluruhan dalam
satu bagian, sebab dalam akibat, konsekuendi dalam prinsip, dan sebagainya.
- Pengetahuan Induktif
Pengetahuan yang melihat
secara keseluruhannya dulu baru kesimpulannya.
Lalu pada akhirnya pengetahuan menjadi sangat kompleks dikarenakan tidak dapat direduksikan kepada suatu hal, karena pengetahuan sendiri cukup beragam. Pengetahuan sendiri menyerupai kesadaran karena menjadikan suatu kegiatan kita menjadi realita.
Lalu pada akhirnya pengetahuan menjadi sangat kompleks dikarenakan tidak dapat direduksikan kepada suatu hal, karena pengetahuan sendiri cukup beragam. Pengetahuan sendiri menyerupai kesadaran karena menjadikan suatu kegiatan kita menjadi realita.
2. Intelligence
![]() |
Gambar 2. Intelligence |
Pengetahuan juga terdapat kaitannya dengan inteligensi atau intellegre (bahasa latin) yang berarti menangkap apa yang fundamental. Intelektif pengetahuan yang sadar dan persepsi ini spontan prasadar dan prapribadi. Insight seperti pandangan luas atau penangkapan intelektual secara mendadak mengenai objek.
Intelegensi berasal dari bahasa latin yaitu intellegere yang terdiri dari 2 kata yaitu intus dan legere. Intus berarti dalam pikiran atau akal, sedangkan legere berarti membaca atau menangkap. Dari dua kata itu memunculkan arti dari kata intelegensi yaitu membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap artinya secara mendalam. Menurut Thorndike intelegensi merupakan suatu kekuatan respon individu yang dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata. Sedangkan menurut Binet, intelegensi mengacu pada pentingnya penalaran, imajinasi, dan judgement sebagai proses yang terkait dengan perilaku cerdas.
Intelegensi berasal dari bahasa latin yaitu intellegere yang terdiri dari 2 kata yaitu intus dan legere. Intus berarti dalam pikiran atau akal, sedangkan legere berarti membaca atau menangkap. Dari dua kata itu memunculkan arti dari kata intelegensi yaitu membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap artinya secara mendalam. Menurut Thorndike intelegensi merupakan suatu kekuatan respon individu yang dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata. Sedangkan menurut Binet, intelegensi mengacu pada pentingnya penalaran, imajinasi, dan judgement sebagai proses yang terkait dengan perilaku cerdas.
Bentuk kegiatan intelektif manusia berasal dari tahap-tahap
yang paling sederhana sampai dengan tahap yang paling kompleks. kegiatan intelektif
yang paling rendah atau yang paling sederhana adalah persepsi atau penglihatan
yang umumnya digerakkan secara tidak sadar.
3. Affection
Manusia disebut sebagai
trias-dinamika yang meliputi Cipta (kognisi), Karsa (konasi), dan rasa (afeksi).
Afektivitas berperan untuk menggerakkan hati manusia, keinginannya, dan
ketertarikannya untuk mengamati, mempelajari dan mengembangkan hal-hal actual di
sekitarnya.
Untuk mencapai afektivitas, subjek harus berada dalam kondisi dimana subjek akan melahirkan kegiatan afektif. Kondisi-kondisi tersebut :
- Subjek dan objek harus terdapat ikatan.
- Jika objek memiliki nilai maka subjek sendiri memiliki kegiatan (baik dan buruk)
- Untuk melakukan sebuah afektif perlu adanya dorongan agar menimbulkan afektif
- Mengenal subjek dan berusaha mendefinisikan objek tersebut
- Imajinasi juga sebagai pndorong dan semangat bahkan bisa mempengaruhi adanya kebohongan
![]() |
Gambar 3. Affection |
Afektivitas berbeda dengan pengetahuan tetapi merupakan
penyebab dan akibat dari proses pengetahuan manusia dalam penerapannya melalui
perbuatan atau tindakan. Kelompok positivism memandang afektivitas bersifat
nonkognitif karena kendala indrawi yang tidak dapat memberikan penegasan
epistemologis yang sesuai dengannya. Ada kemungkinan bahwa pengetahuam tertentu
mungkin bisa tercapai dengan perasaan. Pengetahuan eksistensial mempunyai sifat
sebagai kepastian bebas dan kepercayaan bahwa kebebasan manusia tidak pernah
hilang dari penegasan intelektual mengenai adanya afektifitas dalam alam
pengetahuannya. Cinta (afektifitas
positif) dan benci (afektifitas negative) dapat menjadi dasar penentuan
tindakan kognitif. Pengalaman-pengalaman afektifitas tentunya menjadi syarat
untuk menentukan dalam proses intelegensi manusia.
4. Freedom
![]() |
Gambar 4. Freedom |
Realisasi diri secara sempurna, bisa didapatkan manusia jika
ia mendapatkan kebebasan. Manusia adalah makhluk yang bebas, tapi ia juga harus
memperjuangkan kebebasannya. Pada jaman penjajahan, kebebasan diartikan sebagai
keadaan dimana mereka terlepas dari penindasan. Sedangkan, zaman sekarang,
kebebasan tidak hanya sekedar terbebas dari penindasan, tapi lebih untuk
mengaktualisasikan diri ditengah perkembangan zaman modern ini.
Manusia bisa disebut bebas jika ia sungguh-sungguh mengambil
inisiatif dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Kebebasan berkaitan erat
dengan kemampuan internah definitive penentuan diri, pengendalian diri,
pengaturan, dan pengarahan diri.
“Freedom is self-determination” ungkapan ini mengandung arti
bahwa kebebasan itu merupakan suatu cirri khas perbuatan yang hanya terdapat
dalam manusia, bukan pada hewan atau benda. Karena manusia memiliki kemampuan
untuk mengungkapkan hasrat serta keinginannya. Manusia mempunyai kehendak yang
bebas dan kemampuan memilih. Kebebasan sejati hanya terdapat di dalam diri
manusia yang mempunyau akal budi. Kebebasan sebagai penentu diri mengandalkan
peran akal budi dan kehendak bebas manusia.
Referensi:
http://www.psikologiku.com/definisi-pengertian-intelegensi-menurut-para-ahli-psikologi/
(diakses pada Jumat, 4 April 2015)
D., Ratna Sulistami., Mahdi, Erlinda Manaf. Universal
intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. (2007). Ilmu dan
aplikasi pendidikan. Grasindo.
Disarikan dari website BINUS, http://binusmaya.binus.ac.id
pada 8 April 2015 pukul 19:23 WIB
Gambar 1 http://emedia.leeward.hawaii.edu/kamanao/sites/default/files/userfiles/knowledge.jpg (di unduh 8 April 2015)
Gambar 2 http://s3.amazonaws.com/digitaltrends-uploads-prod/2014/01/artificial-intelligence.jpg (di unduh 8 April 2015)
Gambar 3 http://fc03.deviantart.net/fs49/i/2010/364/0/4/affection_by_albitar-d26hgc1.jpg (di unduh 8 April 2015 )
Gambar 4 https://dinchi31.files.wordpress.com/2014/05/freedom.jpg (di unduh 8 April 2015)
Menurut saya postingan anda ini baik dan mudah dipahami, sumbernya juga banyak. Mungkin anda dapat menambahkan video tetang afeksi.. saya memberi nilai 85..
BalasHapusTerima Kasih..
Rizkyana Ayuningtyas.
1801448114