Quotes

"Kunci kebahagiaan kita bukanlah pada peristiwa dan kejadian yang kita alami tetapi pada jendela yang kita gunakan untuk melihat dunia"
-Arvan Pradiansyah-

Selasa, 25 November 2014

Sosok Happy Pencipta Sambel Encim Lombok Merambah Pasar

Selasa, 25 November 2014

http://print.kompas.com/getattachment/6c3cfa56-786c-492d-be61-c4ded02a3f58/Happy-NataliaSambel-Encim-Lombok-Merambah-Pasar
Happy memulai usahanya dengan bereksperimen, membuat sambal cair orisinal rasa super pedas. Sambal yang berbahan baku cabai rawit, bawang merah, bawang putih, garam, gula, dan rempah-rempah lainnya rupanya punya cita rasa khas. Semua bahan itu diracik dan digiling hingga lembut, lantas ditumis dengan sedikit minyak goreng. Hasil uji coba sambal ini kemudian diberikan kepada teman dan tetangganya untuk dicicipi. Ternyata, sambal ini mendapat respons positif. Mereka merasa ketagihan dan sambal itu punya cita rasa yang mampu menggugah selera dan jadi ”teman” makan yang pas.

Pada 2011, Happy mulai mengemas sambal cair tersebut dalam botol ukuran 70 gram. Meski belum membuat banyak, ia tidak menyangka bahwa teman-temannya menyukai sambal botol yang dijualnya seharga Rp 25.000 per botol. Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Happy kemudian memanfaatkan media jejaring sosial untuk memasarkan produknya. Pesanan pun berdatangan dari sejumlah kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Tengerang dan Surabaya.

Happy seperti tidak pernah kehabisan ide, ia kemudian mencoba membuat sambal dengan rasa yang berbeda. Beragam varian rasa di antaranya sambal terasi taliwang (pedas), cabai hijau (pedasnya sedang), ebi (pedas), ikan asap (pedas), rendang (pedas), dan rumput laut (pedas). Belakangan, Happy juga mencoba membuat abon kering: abon cabai kering orisinal (super pedas), abon cabai kedelai (pedas), dan abon jagung (pedas).


Dari modal awal Rp 1,5 juta yang, antara lain, dipergunakan untuk membeli peralatan kerja dan bahan baku, setelah tiga tahun berselang, omzet produksinya saat ini mencapai Rp 25 juta sebulan. Dari bekerja sendiri, saat ini Happy sudah merekrut lima warga sekitar tempat tinggalnya untuk bekerja membantu produksi sambal kemasan.

Ternyata, hasil racikan Happy tidak hanya berhenti sekadar sambal. Ia juga membuat beragam kuliner kemasan, yang tentu saja selalu dilengkapi dengan sambal. Salah satu kuliner andalannya adalah produk ayam penyet khas Lombok (di Jakarta dikenal sebagai ayam ungkep). Rasa ayam ini amat pas karena ”jodohnya” dengan sambal. Cara menyantapnya juga akan lebih pas kalau dicocol dengan Sambal Encim.
Satu kemasan yang terdiri dari satu paha dan satu dada ayam dijual dengan harga Rp 30.000. 

Happy Natalia
♦ Lahir:  Jakarta, 12 Desember 1972; anak pertama dari 2 bersaudara 
♦ Orangtua: Suganda Wijaya-Ani 
♦ Suami: Husni Hakim 
♦ Pendidikan: 
- SDN Guntur Jakarta tamat 1986 
- SMP Yaspen Jakarta tamat 1989  
- SMA Yaspen Jakarta tamat 1992 
- STIE Jakarta tamat 1995/2000 
♦ Prestasi:
- Juara 1 Lomba akting Festival Film Indonesia pada 2005, 
- Finalis Wirausaha Bank Indonesia tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2014
 
 
Sumber : Harian Kompas
Penulis Artikel : Khaerul Anwar
Oleh : Renanda Farah Diba Saqinah (1801444596)

1 komentar:

  1. tidak diragukan lagi bahwa Happy adalah seorang ibu rumah tangga yang pekerja keras, dengan usaha yang sederhana ia meraut keuntungan yang sangat besar dan ini dapat dicontoh oleh ibu rumah tangga lainnya.

    BalasHapus