Abad pertengahan merupakan kurun waktu yang khas. Secara
singkat dikatakan bahwa dominasi agama kristen sangat menonjol. Perkembangan
alam pikiran harus disesuaikan dengan ajaran agama. Demikian pula filsafat, harus
diuji apakah tidak bertentangan dengan ajaran agama islam. Filsafat abad
pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru di tengah-tengah suatu
perkumpulan bangsa yang baru, yaitu bangsa eropa barat. Filsafat yang baru ini
disebut skolastik.
Pada masa pertumbuhan dan perkembangan filsafat eropa (
sekitar lima abad ) belum memunculkan ahli pikir ( filosuf ), akan tetapi
setelah abad ke-6 masehi, baru muncul ahli pikir yang mengadakan penyelidikan
filsafat. Jadi, filsafat Eropa yang mengawali kelahiran filsafat barat abad
pertengahan.
Filsafat barat abad pertengahan ( 476-1492 M ) juga dapat
dikatakan sebagai abad gelap. Berdasarkan pada pendekatan sejarah gereja, saat
itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia. Manusia tidak lagi
memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya.
Para ahli pikir saat itu juga tidak mempunyai kebebasan berpikir. Apalagi terdapat pemikiran-pemikiran yang
bertentangan dengan agama ajaran gereja. Siapa pun orang yang mengemukakannya
akan mendapatkan hukuman berat. Pihak gereja melarang diadakannya
penyelidikan-penyelidikan berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu, kajian
terhadap agama ( teologi ) yang tidak berdasarkan ketentuan gereja akan
mendapatkan larangan ketat. Yang berhak mengadakan penyelidikan terhadap agama
hanyalah pihak gereja. Kendati demikian, ada juga yang melanggar peraturan
tersebut dan mereka dianggap orang murtad dan kemudian diadakan pengejaran (
inkuisisi )
2. Filsafat Timur
Filsafat Timur merupakan sebutan bagi pemikiran-pemikiran
filosofis yang berasal dari dunia Timur atau Asia, seperti Filsafat Cina,
Filsafat India, Filsafat Jepang, Filsafat Islam, Filsafat Buddhisme, dan
sebagainya. Masing-masing jenis filsafat merupakan suatu sistem-sistem pemikiran
yang luas dan plural. Misalnya saja, filsafat India dapat terbagi menjadi
filsafat Hindu dan filsafat Buddhisme, sedangkan filsafat Cina dapat terbagi
menjadi Konfusianisme dan Taoisme. Belum
lagi, banyak terjadi pertemuan dan percampuran antara sistem filsafat yang satu
dengan yang lain, misalnya Buddhisme berakar dari Hinduisme, namun kemudian
menjadi lebih berpengaruh di Tiongkok ketimbang di India. Di sisi lain,
filsafat Islam malah lebih banyak bertemu dengan filsafat Barat. Akan tetapi, secara umum dikenal empat jenis
filsafat Timur yang terkenal dengan sebutan "Empat Tradisi Besar"
yaitu Hinduisme, Buddhisme, Taoisme, dan Konfusianisme.
3. Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah sebutan yang digunakan untuk
pemikiran-pemikiran filsafat dalam dunia Barat atau Occidental. Pada umumnya
filsafat terdiri dari dua garis besar, yaitu Filsafat Barat dan Filsafat Timur.
Filsafat Barat berbeda dengan Filsafat Timur atau Oriental. Permulaan dari
sebutan Filsafat Barat ini dari keinginan untuk mengarah kepada pemikiran atau
falsafah peradaban Barat. Masa awalnya
dimulai dengan filsafat Yunani di Yunani Kuno. Pada masa ini sebagian besar
Bumi sudah dicakup, termasuk Amerika Utara dan Australia. Penentuan wilayah
yang menjadi bagian dalam menentukan aliran mana sebuah pemikiran atau falsafah
itu lahir menimbulkan perdebatan. Perdebatan terjadi untuk menentukan wilayah
seperti Afrika Utara, sebagian besar Timur
Tengah, Rusia, dan lainnya.
4. Filsafat Modern
Postmodernisme adalah gerakan abad akhir ke-20 dalam seni, arsitektur,
dan kritik itu adalah keberangkatan dari modernisme. Postmodernisme termasuk
interpretasi skeptis terhadap budaya, sastra, seni, filsafat, sejarah, ekonomi,
arsitektur, fiksi, dan kritik sastra. Hal ini sering dikaitkan dengan
dekonstruksi dan pasca-strukturalisme karena penggunaannya sebagai istilah
mendapatkan popularitas yang signifikan pada waktu yang sama sebagai abad kedua
puluh dalam pemikiran post-struktural.
Setidaknya kita melihat dalam bidang kebudayaan yang diajukan
Frederic Jameson, bahwa postmodernisme bukan kritik satu bidang saja, namun
semua bidang yang termasuk dalam budaya. Ciri pemikiran di era postmodern ini adalah
pluralitas berpikir dihargai, setiap orang boleh berbicara dengan bebas sesuai
pemikirannya. Postmodernisme menolak arogansi dari setiap teori, sebab setiap
teori punya tolak pikir masing-masing dan hal itu berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar