Mengawali karier sebagai model, Chicco bermain dalam berbagai sinetron sampai akhirnya meloncat ke layar lebar. Debutnya dalam film Cahaya dari Timur: Beta Maluku tak disangka mengantarkannya pada penghargaan tertinggi yang diidamkan insan film Indonesia, Piala Citra. Chicco meraih Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2014, piala yang kemudian dipersembahkan kepada orang-orang Maluku yang sudah dianggapnya sebagai saudara dan keluarga sendiri.

Cahaya dari Timur: Beta Maluku mengisahkan upaya perdamaian di Maluku melalui sepak bola. Chicco berperan sebagai Sani Tawainella, mantan pemain tim nasional U-15 yang gagal menjadi pemain sepak bola profesional. Ia pulang kampung, lantas menjadi tukang ojek. Keprihatinannya pada anak-anak yang terpapar konflik agama di Maluku mendorongnya merekrut anak-anak itu untuk berlatih sepak bola agar jauh dari situasi konflik berdarah. Sani sampai pada situasi harus melatih anak-anak dari dua kelompok bertikai untuk mengikuti kejuaraan nasional.

Untuk menghayati perannya, ia rela melepas ke-chicco-annya. Penyuka olahraga ini harus rela berhenti olahraga dan banyak makan agar berat badannya naik 13 kilogram. Ia juga menggelapkan warna kulit dan mengeriting rambut agar lebih ikal dan semakin mendekati sosok Sani dalam kehidupan nyata. Demi memperoleh ”rasa” yang ia butuhkan, yakni sebagai Sani yang orang Tulehu, Chicco sengaja tinggal di desa itu selama sebulan. Total ia berada di sana selama tujuh bulan untuk observasi, workshop, dan shooting. Chicco mengamati segala sesuatu tentang Sani, mulai dari dialek, gerak-gerik, aktivitas, hingga caranya menjalin relasi dengan warga sekitar, istri, dan anaknya.

Peran sebagai orang Maluku memberinya keluarga baru. Di Jakarta, setiap kali bertemu orang Ambon, ia akan disapa dengan hangat. Selain diangkat sebagai duta pariwisata Ambon, Chicco juga beroleh nama famili Louhenapessy. Hingga kini, orang-orang yang pernah ditemui di tempat shooting masih rutin menyapanya via pesan pendek di telepon seluler.

Di sela kesibukannya, ia juga mengurus bisnis restoran thailand yang dibuka sejak tiga tahun lalu. Pria penggemar kuliner ini berharap semakin kritis dan tingginya tuntutan penonton akan memacu insan film menghasilkan karya yang semakin berkualitas.

Biografi
♦ Lahir: Jakarta, 3 Juli 1984
♦ Pendidikan: Jurusan Advertising Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama), Jakarta 
♦ Orangtua: Chana Jarumillinal dan Debby 
♦ Film: 
- Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
- Seputih Cinta Melati (2014)
♦ Sinetron: 
- Cinta Bunga 1 (2007)
- Cinta Bunga 2 (2009)
- Bayu Cinta Luna (2009)
- Taxi musim 1 (2010)
- Taxi musim 2 (2010)
- Cahaya Cinta (2011)
- Putri Nabila (2012)
♦ Penghargaan:
- Model sampul majalah Aneka (2005)
- Nomine Best Actor SCTV Awards (2008)
- Nomine Best Actor SCTV Awards (2009)
- Nomine Best Actor Insert Awards (2014)
- Nomine Best Actor Piala Maya (2014)
- Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2014
 
 
Sumber : Harian Kompas
Penulis Artikel : Sri Rejeki
Oleh : Renanda Farah Diba Saqinah (1801444596)