"Ayo kita nikmati kopi yang
airnya dimasak dari gas kotoran sapi," kata Yoyok sumardi ketika dijumpai
dirumahnya, di Kelurahan Lingkar Barat, RT 08, RW 3, Kota Bengkulu, Selasa
(7/10/2014)
Yoyok Sumardi pun segera
beranjak ke dapur. Kemudian Yoyok menyalakan kompor gas dan menjerang air.
Tidak ada lagi bau kotoran sapi saat gas keluar dari kompor, dan apinya juga
berwarna biru, lalu didekat kompor terdapat panel sederhana sebagai indikator
gas. Nah, sambil menunggu air matang ia juga bercerita bahwa sudah lima tahun
kelompok peternak sapi didaerah itu menggunakan bahan bakar gas dari kotoran
sapi untuk kebutuhan rumah tangga mereka. Kelompok ternak sapi nya dinamakan
:Muara Dwipa", dan ia merupakan salah seorang anggotanya.
Setelah jatuh bangun
berorganisasi akhirnya kelompoknya dilirik pemerintah dan mendapatkan hibah
pengolahan kotoran sapi menjadi gas. "Sejak saat itu ada 20 anggota
kelompok semua beralih ke bahan bakar gas kotoran sapi, kata istri saya dapat
menghemat pengeluaran hingga 20 persen per-bulan," cerita Yoyok sambil
mengangkat air yang mendidih dari kompor. Yoyok juga mengatakan bahwa rata-rata
anggota kelompoknya memiliki lima hingga enam ekor sapi. Gas tersebut didapat
dari limbah kotoran sapi.
Kotoran sapi yang biasanya
menumpuk setiap pagi dikandang, dibuat bak penampungan yang posisinya lebih
rendah dari kandang sapi. Jadi, pagi hari saya tinggal semprot saja selang air
ke lantai kandang sapi, kotoran pun berpindah ke bak penampungan,"
bebernya. Untuk satu gerobak sorong kotoran sapi dibutuhkan sekitar 100 liter
air, setelah ditampung dibak penampungan kotoran tersebut diaduk menggunakan
kayu dan didiamkan sekitar dua jam. Setelah itu, kotoran sapi akan berpindah ke
tabung fiber dan menjadi gas. Gas pun dipakai untuk menyalakan api dikompor.
Menurut dia, empat kubik kotoran sapi bisa digunakan selama empat jam proses
pemasakan. Gas dari kotoran itu akan semakin baik saat musim panas, dan
matahari akan mempercepat proses pembuatan gas. Lemahnya kalau musim hujan itu
gas terkadang hanya sedikit, tapi ini bukan persoalan serius, hanya soal
lamanya saja. Kalau musim panas gas bisa lama dipakai, namun musim hujan gas
memang agak sedikit.
Yoyok mengakui dana untuk
pembuatan alat tersebut memang terbilang tidak murah bagi dirinya. Untuk
kapasitas empat kublik membutuhkan dana Rp. 35 juta, sedangkan untuk tujuh
kubik memerlukan biaya Rp. 50 juta. Mahalnya ditabung fiber, namun kalau
disiasati atau diakali dengan tabung yang kualitasnya sama dengan fiber saya
rasa akan lebih murah, begitu juga dengan instalasinya," jelas Yoyok.
Meski terbilang mahal dia mengatakan, umur penggunaan alat bisa mencapai 50
tahun. "Bayangkan 50 tahun kita tak perlu repot memikirkan bahan bakar,
terserah mau gas elpiji naik berapa saja kita tenang saja," ujarnya
terkekeh.
Sebelum menggunakan gas kotoran sapi, keluarga Yoyok menggunakan kayu
bakar untuk memasak. "Meski menggunakan kayu bakar dari hutan dari
ranting-ranting kan lama-lama habis juga pohon, itu kan merusak. kalau kotoran
sapi tidak, justru hemat," ucap dia. Selain itu, sisa pengolahan gas bisa
digunakan pupuk kompos. Ia menyebutkan, beberapa rekannya mulai menggunakan
sisa kotoran sapi yang telah dimanfaatkan sebagai gas untuk dikelola menjadi
pupuk kompos. Ia juga bersyukur sejak menggunakan teknologi tersebut
keluarganya tak pernah lagi pusing memikirkan pengeluaran tambahan untuk
membeli bahan bakar. bahkan, ia mengaku mulai melirik usaha pembuatan pupuk
kompos.
Saat ini pengolahan kotoran sapi
menjadi gas ini semakin diminati dibeberapa daerah Bengkulu. Yoyok mengatakan,
dia dan beberapa anggota kelompok ternaknya sering diminta memberikan
penjelasan dan penggunaan serta cara pemasangan alat pengolehan kotoran sapi
hingga ke beberapa kabupaten lain didalam Provinsi Bengkulu.
Penulis Artikel : Firmansyah
Oleh : Renanda Farah Diba Saqinah (1801444596)
Blog ini bermanfaat dan memberi pengetahuan bahwa kotoran sapi selain digunakan sebagai pupuk organik dapat digunakan sebagai api.
BalasHapusby: Radinda
Memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat bahwa kalau ingin memasak tidak perlu mengeluarkan uang banyak tapi bisa menggunakan bahan ilmiah yaitu kotoran sapi. Nice post:)
BalasHapusdengan membaca blog ini, kita dapat mengerahui manfaat dari kotoran sapi dan dapat dijadikan bahan bakar.
BalasHapus